JAKARTA – Situasi global semakin tidak menentu dan hal ini membuat Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN untuk mempersiapkan diri menghadapi dampak ekonomi dan geopolitik global. Menanggapi hal ini, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Mahendra Vijaya mengatakan bahwa WIKA akan melakukan evaluasi biaya operasional, belanja modal, utang yang akan jatuh tempo, dan rencana aksi korporasi. Selain itu, WIKA juga akan melakukan uji stres untuk melihat kondisi BUMN saat ini.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk Sunarso juga memastikan bahwa BRI akan menerapkan langkah ketat dalam rencana aksi korporasi ke depan. BRI juga berkomitmen untuk menjaga porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak secara proporsional. Sunarso juga menyatakan bahwa BRI akan melakukan uji stres dan memantau dampak ekonomi dan geopolitik global terhadap kondisi di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa Pertamina secara intens memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke juga menyebut bahwa fluktuasi harga minyak dunia akan semakin dinamis dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Untuk mengendalikan biaya, Pertamina telah menyiapkan upaya seperti pemilihan crude yang optimal, pengelolaan inventory, efisiensi biaya pengangkutan, dan maksimalisasi produksi high valuable product.
Meskipun situasi global tidak menentu, BUMN tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan kinerja perusahaan. Selain itu, BUMN juga akan terus melakukan evaluasi dan mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi dampak ekonomi dan geopolitik global.