Sosialisasi Empat Pilar MPR, Ahmad Muzani: Mari Jaga Keutuhan NKRI di Era Globalisasi dan Digitalisasi

BANDAR LAMPUNG, Pilarnesia.com — Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) merupakan program MPR RI yang menjadi bagian tugas dan kewajiban setiap anggotanya.

Keempat pilar tersebut ialah Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, yang wajib dipahami dan dilaksanakan secara konsisten oleh rakyat Indonesia di mana pun dan kapan pun.

Keempat pilar tersebut akan menjaga, mempertahankan, dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia terutama di era globalisasi seperti sekarang ini.

Hal ini disampaikan oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bandar Lampung dengan Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara pada Sabtu (14/12).

Dalam sosialisasi itu, Ia mengatakan bila Indonesia telah memasuki era modern yang ditandai dengan derasnya arus globalisasi dan digitalisasi.

Muzani tidak ingin Indonesia kalah dan gagal dalam persaingan modern yang pada dapat mengancam eksistensi dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan seperti arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital yang bisa mempengaruhi kebudayaan lokal dan keutuhan NKRI,” ujarnya.

Derasnya gempuran kebudayaan asing yang terfasilitasi dengan media dan teknologi digital dapat secara bebas hadir di tengah-tengah masyarakat kita dan berpotensi mendominasi serta mempengaruhi kebudayaan lokal.

Selain itu, permasalahan negara yang dapat mengancam kedaulatan bangsa seperti isu konflik sosial, perbedaan pendapan antar kelompok, terorisme, dan radikalisme dengan mudah diakses melalui internet.

Oleh karena itu, lanjutnya, salah satu faktor pendukung yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa adalah dengan menanamkan empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

“Walaupun arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital sudah memudahkan masyarakat dalam kebebasan berpendapat dan mengakses informasi di internet, namun masyarakat tetap harus bisa memilah dan menyaring budaya asing yang masuk sehingga tidak memunculkan masalah yang dapat mengganggu keutuhan NKRI, ” tutupnya.